Senin, 27 April 2009

BUKIT LAWANG " Jungle Of North Sumatera "

Bahorok River In Lawang Hills

Hari yang cerah ini aku lewatkan dengan berkunjung ke sebuah kawasan wisata yang terkenal di Kabupaten Langkat masih di Provinsi Sumatera Utara, yakni Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang. Sekitar 80 km dari pusat Kota Medan dan terletak sekitar 68 km dari Kota Binjai. Tepat pukul 10.00 wib aku beranjak ke kawasan yang lebih dikenal dengan hutannya sebagai kawasan taman nasional, orangutan sebagai penghuni asli hutan itu, serta sungai bahorok yang lebih dikenal dengan airnya yang jernih dan segar.

Sepanjang jalan dari Medan menuju Binjai dilukiskan sebagai jalan raya yang dihiasi rumah penduduk serta beberapa pusat industri. Sementara berangkat setelah melewati kota binjai, perjalanan melintasi jalan yang kecil ( baca ; dua lajur ) membuat perjalanan dapat dilintasi dengan santai. Banyak sekali bus dan truck yang menggunakan jalan tersebut. Sepanjang jalan menuju ke bukit lawang kulihat deretan kawasan perkebunan sawit milik badan usaha negara. Kondisi jalan yang sudah mulai membaik meskipun terdapat beberapa badan jalan yang rusak akibat beberapa truk pengangkut hasil perkebunan melebihi kapasitas ( baca ; overload ).

Bukit Lawang

Banyak sekali perubahan yang baik untuk jalan menuju kawasan wisata tersebut, setelah aku memang sudah tidak pernah lagi berkunjung ke kawasan bukit lawang setelah tragedi 2 november 2003 kawasan bukit lawang terjadi banjir bandang yang banyak menewaskan korban. Sejak saat itu aku sudah tidak pernah lagi mengunjung kawasan tersebut. Perubahan jalan yang lebih mulus ini membuat perjalan semaikin lancar dan lebih cepat.

Setelah melintasi kawasan perkebunan kelapa sawit yang panjang itu, kini aku telah sampai di pintu gerbang kawasan Bahorok Bukit Lawang. Sungguh menakjubkan sekali setelah beberapa lama sudah tidak mengunjunginya. Ternyata sekarang sudah memiliki banyak perubahan dengan daerah aliran sungai yang semakin melebar meskipun masih banyak pembangunan yang sedang berjalan. Beberapa penginapan saja yang terlihat masih setia menyediakan menu. Sebab banyak penginapan yang hancur karena banjir bandang sekitar 5 tahun yang lalu. Meskipun demikian adanya namun aku masih banyak melihat turis mancanegara lalu lalang di kawasan ini. Ini terbukti bahwa Bukit Lawang memiliki ciri khas tersendiri bagi pengunjungnya. Aku disuguhkan keindahan hutan serta kesegaran air sungai bahorok yang sangat terkenal buat rafting.

Gate Of National Park in Leuser Mountain

Bangkit dari sakit yang panjang paska banjir bandang, keindahan Bukit Lawang seolah tidak pernah luntur olehnya. Udara yang segar juga masih bisa aku nikmati. Tapi sangat disayangkan aku tidak bisa rafting karena memang kunjunganku kali ini hanya ingin melihat ekosistem orangutan yang dengan pelestariannya ikut campur tangan WWF sebagai organisasi internasional untuk melestarikan kawasan alam ini serta melindungi satwa langka orangutan. Beberapa saat setelah istirahat aku melanjutkan perjalanan menuju kawasan Taman Nasional Gunung Leuser melihat orangutan karena ada waktu - waktu yang ditentukan untuk melihatnya. Aku bisa melihat setelah guide setempat mengatakan bahwa kita bisa mengunjungi dan melihat saat pukul 09 pagi dan 03 siang. Ini adalah waktu orangutan diberi makan.

Orangutan Area

Perjalanan yang bisa dilintasi dengan berjalan kaki setelah menyeberangi sungai ini membuat aku bisa sangat dekat sekali dengan alam. Meskipun perjalanan meghabiskan waktu sekitar satu jam ini membuat badan segar. Olah raga dengan berjalan kaki melintasi hutan leuser. Suara alam menebarkan pesona hiburan hati setelah lelah dengan perjalanan ini. Menanjak bukit yang terkadang aku lihat sangat terjal membuat hati tertantang dengan jiwa adventure. Sampailah aku pada tempat yang sudah tersedia sebagai tempat makan orang utan, kira - kira aku bisa menyebutnya dengan restonya orangutan.

Disini aku dapat melihat dengan jelas penghuni hutan leuser yang langka itu. Tapi jangan coba - coba untuk menyentuhnya karena selain satwa orangutan ini dilindungi juga orangutan tidak sembarangan untuk disentuh. Tetapi rasa puas dan gembira terlihat jelas pada mata pengunjungnya. Sempat beberapa saat menunggu orangutan tersebut datang. Setelah ada suara komando dari seorang pemberi makan orang utan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar